Apa yang kupikir??

Kuhentikan mobilku ditengah jalan. Tepat dibaris paling belakang deretan antrian kendaraan ini. Bukan apa-apa, memang lampu sudah merah hehe.. . Menoleh kekiri memandang lewat kaca jendela, kuperhatikan ada seorang gadis cantik. Duduk bersila beralas tikar yang tergelar di trotoar tepat dipinggir pagar taman pemakaman. Seumur anak sulungku yang duduk di sekolah menengah atas sepertinya. Kulitnya mulus putih bersih, dengan kaos "you can see". Wajahnya polos, sedang berbicara dengan seorang laki-laki paruh baya. Bapak itu berdiri tengah memesan sesuatu dari pedagang kaki lima di hadapannya.

Tak lama, bapak paruh baya duduk merebahkan diri ikut berselonjor disebelah sang gadis belia dan mulai menciumi wajah sang gadis. Aku terperangah dibuatnya. Feelingku membersitkan sesuatu,  "oh tidak!" Aku cepat-cepat menghentikan pikiranku yang mulai mengembara antara pilu, miris dan kecewa dengan kondisi negara ini. Kulanjutkan pengamatanku di sepanjang trotoar yang relatif sepi ini. Sekelompok pekerja bangunan, sekelompok supir dan semuanya laki-laki. Hanya dua wanita disitu dengan jarak agak berjauhan. Salah satunya gadis yang kuperhatikan sejak tadi ini. "Ah.. cantik... semoga dia adalah bapakmu" aku berusaha husnudzhon berkata pada diri sendiri.

Aku tidak bisa berpikir lebih jauhlagi karena lampu telah menyala hijau, harus kulanjutkan perjalanan dan berusaha melupakan adegan tadi. Ah... apa daya, sudah terekam di otakku dan kubawa sampai hari ini. Pemandangan yang akan menjadi santapan siapapun yang melintas. Sedikit saja jaraknya dari pusat kota dan tak jauh dari tugu Pancoran.

Ayah, Bunda, apakah yang ada dipikiran kalian tentang anak cantik ini?

No comments:

Post a Comment